Minggu, 10 Januari 2010

PELUANG DAN TANTANGAN PENDIDIKAN ISLAM

Peluang Pendidikan Islam
Sebenarnya pendidikan islam mempunyai banyak bentuk peluang hal ini dikarenakan oleh berbagai macam faktor .
Pertama yakni dari segi tujuan, menurut imam Al-Ghozali, tujuan pendidikan islam mepuanyai dua hal.
1. mengantarkan kesempurnaan manusia yang berujung pada taqarub ilallah.
2. mengantarkan manusia untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat.
Kedua yakni dari segi fungsi,setidaknya pendidikan islam setidaknya memiliki tiga fungsi yakni
1. menumbuhkembangkan (kapasitasfisik dan psikis) peserta didik ketingkat normative yang lebih baik.
2. melestarikan ajaran islam yang meliputi ibadah, muamalah, munakahah, dan jinayah
3. melestarikan kebudayaan dan peradaban
selain dari apa yang telah tersebut di atas, sebenarnya pendidikan islam mempunyai peluang tang sangat luas. Di zaman yang eperti sekarang ini. Sebut saja (era globalisasi) yang menurut macke marjinal. Globalisasi sangat mengancam umat manusia,dan apabila kita lihat lebih dekat globalosasi ialah suatu ke adaan yang ditandai oleh adanya penyatuan politik, ekonomi, social, imu pengetahuan, teknologi dan lain sebagainya.
Bagi umat islam era globalisasi sendiri ialah suaatu hal yang biasa,karena pada zaman klasik (abad ke-6 s.d. 13M) umat islam telah muali membangun hubangan-hubungan komonikasi, peradaban dan ilmu pengetahuan dengan Negara-negara lain. Tinggal bagaimana kita dalam menentukan sikap sebagai geberasi penerus atau sebagai pewaris, agar pendidikan islam mendapat peluang yang nantinyadapat diterima oleh umat manusia dan perkembanganya.
Setelah apa yang telah dipaparkan di atas, pendidikan mempunyai berbagai macam peluang.dikaranakanmasyarakat pada masa inimulai muncul kesadaran akan pentngnya sebuah pendidikan yang dapat menyelamatkan dirinya dalam proses kehidupan didunia dan akherat pada nantinya.
Sertamunculya berbagai macam tuntutandari lapisan masyarakat akan pentingnya untuk melestairikan kebudayaan.
Bila kita kaji dari tujuan,fungsi serta pengalaman yang cukuplama dalam penidikan islam. Kiranya pendidikan islam adalah satu-satumya yang akan dapat lebih bias diterima. Karena hal tersebut ialah yang sekarang dibutuhakan oleh masyarakat.
seharusnya kitadapat masuk dalm ruangantersebut, sehingga pendidikan islamdapat berkembang dan pendapatkan respon yang baik dari masyarakat.namun dalam proses yang seperti itu selalu ada saja penyelewengan dan ketidaktahuan arti sesungguhnya sehingga yang awalnya ialah sebuah peluang akan dapat berubah menjadi sebuah ancaman atau emacam tantangan pendidikan islam.

Tantangan Pendidikan Islam
Dewasa ini tantangan pendidikan islam amat jauh berbeda dengan pad zaman dahulu, baik secara nternal maupun eksternal. Tantangan pada zaman dahulu masih sangt bera, namun secara psikologis dab idiologis lebih mudah untuk diatasi,hal ni disebabkan oleh dua fakto.pertama, masa kehidupan mereka lebih dekat dengan sumber ajaran islam yakni Al-Quran dan Assuna. Kedua, umat islam pada masa itu masih sangat segar serta mempunyai kesemangatan yang sanat tinggi terutama dalam bidangmilitansi yang bersifat untuk memajukan.dikarenakan mereka mengenal islam dan pendidikan islam bukan karenafaktor keturunan.
Sedangkan secara eksternal uma islam belum mengalami tantangan yang sangat serius , dikarenakan pada masa itu keadaan Negara-negara lain (eropa dan barat) masih belum bangkit dan maju seperti pada saat sekarangi.
Pendidikan islam di masa sekarang mempunyai beberapa macam tantangan, diantaranya yakni, pertarungan untuk menghadapi berbagai macam idiol-diolgi besar duni. Di era globalisasi saat ini,keadaan dunia ditandai oleh empat kecenderungan. Dan hal ini juga telah menjadi sebuah ancaman atau semacam tantangan bagi pendidikan islam.
Pertama, kecenderunagn integrasi. Singkatnya yakni pendidikan hanya di jadikan alat pengumpul uang.
Kedua, kecenderungan pengaruh teknologi tinggi (high technologie) hal ini menyebabkan turunya akhlak peserta didik kepada seorang guru atau pengajar dan menyebabkan biyaya pendidikan formal semangkin mahal. Secara tidak langusng orang miskin di larang untuk sekolah.
Ketiga, kecenderungan interpedensi (kesalingtergantungan) hal ini berimbas kepada kalangan pengguna lulusan. Nilai atau setandar kelulusan dijadikan sebagai patokan utama.
Keempat, kecenderungan muculnya penjajah baru dalam bidang kebudayaan (new colinatatian in culture) yang mengakibatkan terjadinya pola pikir (imindset) masyarakat pengguna pendidikan formal,yaitu dari yang semula mereka belajar dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan intelektual, moral fiisik, dan psikinya. Berubah menjadi belajar untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar